Kamis, Januari 19, 2012

Desa Iri

   Aku pernah bermimpi tentang seorang laki-laki beserta istri dan anak perempuannya melakukan perjalanan untuk mencari lingkungan yang nyaman sebagai tempat berlindung. Dalam perjalanan-nya mereka sekeluarga singgah di sebuah desa yang terbilang tidak kekurangan dan tidak berlebihan. Desa itu hidup berkecukupan dari segi perekonomian, itu terlihat dari pakaian yang di pakai para warganya saat keluarga laki-laki itu singgah di pasar untuk bertanya di mana masjid terdekat.
    "Assalamualaikum, maaf masjid terdekat terletak di mana ya?", tanya sang laki-laki kepada wanita paruh baya yang sedang berjalan bersama suaminya di tengah keramaian pasar. Wanita paruh baya itu mengenakan gamis hitam dan berjilbab, beserta suaminya yang berpakaian gamis pria. Pasangan suami istri itu terlihat seperti pasangan suami istri kebanyakan di desa itu, terlihat sangat taat beragama. Alhamdulillah, berarti akan banyak yang solat berjemaah di masjid, pikir sang laki-laki beserta keluarganya.
    "Waalaikumussalam, anda bisa berjalan terus sampai belokan pertama beloklah ke kanan maka anda bisa melihat jalan tanjakan. Di tebing sebelah kiri jalan jalan anda bisa lihat masjid kami tercinta", jelas sang wanita kepada laki-laki itu.
    "Kami permisi dulu, terima kasih",  maka sang laki-laki beserta keluarganya langsung berlalu menuju masjid antuk beristirahat dan melaksanakan solat luhur, karena waktu sudah hampir tengah hari.
    Setelah keluarga itu berlalu, sang wanita paruh baya itu dan suaminya berdiskusi tentang keluarga yang baru saja berlalu. "Ibu ini gimana sih, ibu mau masjid yang sudah kita bangun dengan sumbangan warga desa ini di gunakan orang lain? Tidak kita kenal lagi! Rugi, Bu.", keluh sang suami kepada istrinya. "Masya Allah, iya ya Pak, ibu lupa. Ayo segera beritahu warga dan bergegas pergi ke masjid." kata sang istri dengan panik nya.