Sabtu, Februari 23, 2013

내 한 사랑

      Ada yang bilang saat dua orang yang dahulu saling mencintai lalu sekarang saling membenci itu karena ada cinta yang ter sakiti. Mungkin sebuah perpisahan dalam hubungan percintaan selalu berakhir saling membenci, tapi tidak dengan kisah ku. Kami berpisah bukan karena cinta itu telah hilang apalagi berubah menjadi benci. Kami berpisah di saat cinta itu mulai tumbuh dengan kuat. Mungkin rasa sakitnya tidak akan se sakit ini saat kita berpisah memang karena sudah habis rasa cinta itu dalam hati ku atau dia. Saat rasa cinta tumbuh semakin kuat setiap waktunya, tanpa menghakimi dan tanpa mencari perlindungan. Tanpa alasan apa pun aku menerimanya saat itu, saat harapan masih sangat yakin untuk di wujudkan. Saat kami yakin jika kami belajar akan cinta maka semua akan baik-baik saja.
     

    Aku kira perbedaan karena status sosial itu hanya peraturan yang tidak bisa mengekang hak seseorang untuk saling mengasihi. Aku baru itu ternyata ada yang di nama kan kesetaraan sosial di dunia ini. Ku anggap semua akan baik-baik saja saat kami memutuskan untuk saling menguatkan cinta. Namun, malam itu saat semua telah pasti. Kami harus berpisah. Sejenak pikiran ku kosong, merasa dunia ini akan runtuh tenggelam bersama ku. Tapi yang paling menyakitkan buat ku, adalah aku terlanjur membuat dia mencintai aku. Dan itu sangat membuat terluka, karena melihatnya terluka. Melihatnya bersedih membuat hidupku semakin hancur. Seandainya dahulu aku menolak sejak awal, mungkin kami tidak akan merasa sangat kehilangan sesuatu yang belum kami miliki.
    
   Maafkan aku karena hatimu telah memilih ku untuk di cintai. Dan maafkan aku karena hatiku telah memilih kamu untuk di cintai. Tidak ada yang pernah menyangka akan berakhir seperti ini. Terima kasih karena telah menunjukkan dan mengajari ku cara mencintai yang sesungguhnya yang tanpa mengharap apa pun. Kau akan selalu jadi cinta pertama ku, dan tak akan berubah.