Rabu, Juni 08, 2011

"Bambang" suka bikin kesel,,

Miaaww, meeoong, yaaaaeeuungg,, itu suara kucing dari beberapa negara....
Cat, kucing, goyangi.... itu juga julukan untuk si kucing dari beberapa negara. 

Kalau lihat kucing, rasanya pengen meluk, terus elus-elus bulunya yang lembut,,, rasanya kaya udah ga dia atas tanah lagi.
Jadi teringat kucing-kucing ku waktu kecil dulu. Hobi ku dan teman-teman waktu kecil dulu, mungut kucing kecil terus di pelihara. Sayangnya itu semua ga bertahan lama. Semua kucingku di panggil Allah satu-persatu. Caranya juga macem2.

Dari di lindes mobil sampe mati gara-gara kejemur matahari. Padahal semuanya masih kecil (hiks, hiks). Akhir dari seleksi alam kucing ku yang bertahan hidup tinggal satu. Tapi sayangnya tanpa se pengetahuanku dia di buang tante ku ke tengah hutan. dan akhirnya sampai sekarang aku ga punya kucing lagi.




Tapi di kos ku ada satu kucing yang bener-bener gak lucu. warnanya putih dan sedikit kuning. Mungkin karena usianya kucing itu jadi ga agresif lagi. Dan benar-benar tidak takut manusia. Tapi ga tau kenapa kalau sama aku sekali lirikan kucing itu langsung kabur.Beberapa anak kos memberi julukan kucing ini "Bambang". 




"Bambang" sekali pun di lempar dengan sebuah benda gak akan langsung lari karena terkejut seperti kebanyakan kucing. Dia juga suka tidur di ruang TV. Mungkin karena sudah terlalu uzur jadi gak terlalu peka seperti kucing yang lain. Benar-benar kucing yang aneh dan bikin kesal.

Jumat, Juni 03, 2011

Saya ini terlalu Polos atau BODOH ???? (헤헤헤헤헤)

"Riek, kita pulang duluan ya,,, Assalamualaikum."
Saya : "waalaikumussalam, aku pulang juga ya."
Seseorang : "Tunggu, kamu jangan pulang dulu. Aku mau ngomong sesuatu!"
Saya : waduh, gawat ni.. Memang ada satu laki-laki lagi sii, tapi kan bisa dianggap cuma bedua. Soalnya orang yg itu suka ga sadar ada di dunia mana... (hehehe). "Udah malem, aku pulang aja ya."
Seseorang : "Bentar, aku mau ngomong serius."

Kamis, Juni 02, 2011

Panik+Ngantuk=Ceroboh

Tok,tok, tok... 
Mbak Kos: "riiik, temenin mbak ke rumah sakit lagi ya?"
Saya : "hee, kenapa lagi mbak?"
Mbak Kos: "keluar lagi darahnya."
Saya: "looo, ayok dah ku temenin..."

Embak kos yang saat itu sedang hamil 5 bulan tiba tiba mengajak-ku ke rumah sakit di pagi hari. Matahari saja masih belum mau muncul, pastinya nyawa saya juga belum lengkap. Dengan nyawa yang masih separuh saya bergegas bersiap untuk menemani mbak kos pergi ke rumah sakit lagi. Karena sebelumnya kami sudah pernah ke rumah sakit untuk memeriksakan keadaan kandungannya yang saat itu sering terjadi pendarahan. 

Di rumah sakit pertama keadaan-ya tidak dianggap serius. Jadi saat kami sampai ke rumah sakit yang lain di pagi itu kami sangat terkejut karena tiba-tiba perawat di sana mengatakan untuk langsung rawat inap. Kepanikan itu bertambah karena urusan administrasi tidak bisa langsung selesai, karena pagi itu ada apel karyawan di rumah sakit itu. Akhirnya saya mengisi data administrasi mbak kos dengan keadaan mengantuk, panik, berkeringat, dan di tengah keramaian apel pagi karyawan.

Karyawan : "nama suaminya tolong diisi juga."
saya : Waduh, gawat lupa niii. "anu mbak saya gak ingat."
Karyawan : "hmm, kalu begitu tulis nama penanggung jawabnya, nama mbak aja. Supaya nanti kalau tiba-tiba harus ada operasi mbak yang dihubungi."
saya: "oh, ya.." waduh, mbak ini bikin tambah panik aja.

wajah kaget
Setelah itu saya langsung menuju ruang perawat untuk menyerahkan berkas-berkas yang tadi. tapi sesampai di sana tidak terlihat satu pun penjaga. Saya mencoba memanggil dari luar tapi tidak ada jawaban. Saya melihat ke Atas secara sekilas (oh, ini to belnya). Saya tekan bel itu, sekali, tidak ada jawaban, kedua kalinya, masih tidak ada jawaban. (mana si karyawan-nya?? budek apa??) sambil kesal saya lihat ke bel itu, lalu saya lihat lebih cermat. OH MY GOD!!!!!!! Di sana tertulis, UNTUK KEADAAN DARURAT. Dan ada gambar api di tengah tombol. seketika wajah saya pucat pasi, saya bingung.Kalau-kalu keadaan rumah sakit jadi kacau dan itu karena saya.

Lalu saya melakukan jurus jitu saya jika sedang panik. Tarik napas dalam-dalam, hembuskan kuat kuat, dan ekspresi saya langsung berubah menjadi seperti tak ada apa-apa (untung jago akting, hehe). Saya langsung masuk dan mencari salah satu perawat jaga, menyerahkan berkas, senyum lalu langsung pergi ke kamar mbak kos di rawat. (untungnya mencet bel-nya gak kuat-kuat, emang agak susah untuk di tekan). Fiuuuh....

Rabu, Juni 01, 2011

Dermawan vs Bodoh

Mungkin ada yang pernah bertemu dengan sosok bapak tua yang satu ini????  Bapak tua yang secara fisik bisa di katakan berumur lebih dari setengah abad ini berciri-ciri selalu membawa payung. Mungkin juga sudah ada yang pernah tertipu oleh wajahnya yang terlihat sangat memprihatinkan. Termasuk saya.
Tampak dari belakang

Kronologis-nya seperti ini. Sore hari yang cukup cerah di daerah Tugu Malang, saat saya sedang mencari objek untuk diabadikan dengan kamera dengan teman saya. Bapak tua ini selalu mengikuti kami setiap kami pindah lokasi. 

Entah kami yang terlalu bodoh atau kami saat itu terlalu letih untuk berfikir bahwa bapak ini bermaksud menipu kami dengan modus dikasihani.



Dengan perlahan bapak ini mendekati kami dan terjadi dialog antara kami.

Bapak  : "mbak numpang nanya, kalo mau ke Jember lewat mana ya?" Tiba-tiba datang mendekati saya
Saya     :Dengan terkejut menjawab, "wah gak tau pak, coba aja ke stasiun ."
Bapak  :"saya ini baru kecopetan, saya gak punya uang buat pulang ke Jember mbak. Saya haus dari tadi, tapi mau minta minum di warung sungkan."
Saya    :"Oooo..." saya langsung berdiskusi dengan teman saya, "tau gak bapak tadi tu baru kecopetan loo, ga punya uang buat balik ke Jember."
Teman saya : dengan bodohnya juga, "wiiih, kasiannya. kaya apa tu dia pulangnya entar. kamu kasih uang?"
Saya    : "enggak, emang mau dikasih berapa?"
Teman saya:"mana bapaknya?"
Saya    : "eh , mana ya?"
Saat saya menoleh bapak itu sudah ada di seberang jalan.

Sepertinya Bapak itu pikir kita sudah tahu kalau dia bermaksud menipu kami. Padahal saat itu kami benar-benar merasa bersalah karena tidak bisa membantu bapak itu. Kejadian itu terus terbayang semalaman. Sampai teman saya di beri tahu adiknya kalau itu hanya salah satu modus penipuan.

Haaah, saya hanya bisa terkejut dan tidak habis pikir betapa bodohnya kami berdua. Saya masih belum percaya 100% saat itu walau hati ini sedikit dongkol. Lalu beberapa minggu setelah kejadian itu saat saya berjalan sendiri sore hari sambil mendengarkan MP3. Saya bertemu lagi dengan bapak itu, bapak itu mencoba mendekati saya sambil memanggil-manggil saya. Akhirnya saya yakin kalau bapak itu adalah penipu dan mencoba mencari korban lagi dengan objek yang pernah hampir di tipu.Heuh, kesian (ala upin ipin).

Tampang menyedihkan saya
Sayangnya saya sudah tahu (ada rasa sedikit bangga). Saya berlalu dengan cepat sambil membesarkan volume MP3, dengan berpura-pura tidak lihat dan tidak dengar.

Saya berpikir lagi kenapa ya saya yang jadi korban yang saat itu ingin dia tipu 2 kali. Sepertinya karena saya selalu memasang wajah bodoh dan mudah di tipu ya.... Atau saya bertampang malaikat (kayaknya gak mungkin). 하하하하....