Rabu, Juni 01, 2011

Dermawan vs Bodoh

Mungkin ada yang pernah bertemu dengan sosok bapak tua yang satu ini????  Bapak tua yang secara fisik bisa di katakan berumur lebih dari setengah abad ini berciri-ciri selalu membawa payung. Mungkin juga sudah ada yang pernah tertipu oleh wajahnya yang terlihat sangat memprihatinkan. Termasuk saya.
Tampak dari belakang

Kronologis-nya seperti ini. Sore hari yang cukup cerah di daerah Tugu Malang, saat saya sedang mencari objek untuk diabadikan dengan kamera dengan teman saya. Bapak tua ini selalu mengikuti kami setiap kami pindah lokasi. 

Entah kami yang terlalu bodoh atau kami saat itu terlalu letih untuk berfikir bahwa bapak ini bermaksud menipu kami dengan modus dikasihani.



Dengan perlahan bapak ini mendekati kami dan terjadi dialog antara kami.

Bapak  : "mbak numpang nanya, kalo mau ke Jember lewat mana ya?" Tiba-tiba datang mendekati saya
Saya     :Dengan terkejut menjawab, "wah gak tau pak, coba aja ke stasiun ."
Bapak  :"saya ini baru kecopetan, saya gak punya uang buat pulang ke Jember mbak. Saya haus dari tadi, tapi mau minta minum di warung sungkan."
Saya    :"Oooo..." saya langsung berdiskusi dengan teman saya, "tau gak bapak tadi tu baru kecopetan loo, ga punya uang buat balik ke Jember."
Teman saya : dengan bodohnya juga, "wiiih, kasiannya. kaya apa tu dia pulangnya entar. kamu kasih uang?"
Saya    : "enggak, emang mau dikasih berapa?"
Teman saya:"mana bapaknya?"
Saya    : "eh , mana ya?"
Saat saya menoleh bapak itu sudah ada di seberang jalan.

Sepertinya Bapak itu pikir kita sudah tahu kalau dia bermaksud menipu kami. Padahal saat itu kami benar-benar merasa bersalah karena tidak bisa membantu bapak itu. Kejadian itu terus terbayang semalaman. Sampai teman saya di beri tahu adiknya kalau itu hanya salah satu modus penipuan.

Haaah, saya hanya bisa terkejut dan tidak habis pikir betapa bodohnya kami berdua. Saya masih belum percaya 100% saat itu walau hati ini sedikit dongkol. Lalu beberapa minggu setelah kejadian itu saat saya berjalan sendiri sore hari sambil mendengarkan MP3. Saya bertemu lagi dengan bapak itu, bapak itu mencoba mendekati saya sambil memanggil-manggil saya. Akhirnya saya yakin kalau bapak itu adalah penipu dan mencoba mencari korban lagi dengan objek yang pernah hampir di tipu.Heuh, kesian (ala upin ipin).

Tampang menyedihkan saya
Sayangnya saya sudah tahu (ada rasa sedikit bangga). Saya berlalu dengan cepat sambil membesarkan volume MP3, dengan berpura-pura tidak lihat dan tidak dengar.

Saya berpikir lagi kenapa ya saya yang jadi korban yang saat itu ingin dia tipu 2 kali. Sepertinya karena saya selalu memasang wajah bodoh dan mudah di tipu ya.... Atau saya bertampang malaikat (kayaknya gak mungkin). 하하하하....